Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Warung and 'Warung'

Gambar
my kind of warung by wikipedia I've surfed on google image for 'warung' but it takes time and some key word changing to find the one that I look for. I wan't an image of a rural retail business. Once I read a book about culinary heritage of Bali. The book said, warung was the most important agent of it. In warung, modernity first reached far-far-away regions. It stood as the branch of city life since we can start our take off from stones to soaps right there. In another way, I think warung symbolized capitalism ethic in it's very first scale. In this place, abundant material from the nature processed into many kind of food, from snacks to dishes in order to add the value. It's also the symbol of raising service sectors in rural society. Last thing that I will mention, as showed by that book, warung was a point to meet. In this place, private tea time in every house's veranda go public. It became important when everyone in a region not only con

Stasiun Cikarang yang Lama dan Saya

Gambar
Semua orang sedang senang. Besok baru genap seminggu KRL tersambung ke kota kami. Stasiun yang dulu cuma dijadikan patokan untuk menunjuk wilayah di antara Polsek, Pasar Lama, dan Tepekong ini, kini betul-betul berfungsi. Dulu bisa dihitung berapa orang yang betul-betul menggantungkan mobilitasnya pada kereta-kereta yang berhenti di stasiun ini. Selama ini saya cuma kenal satu orang komuter Jakarta-Cikarang yang melakukan itu. Tapi lihat sekarang: stasiun megah, kereta listrik cepat yang akan semakin diperbanyak jadwal operasinya, dan banyak stasiun-stasiun baru di sepanjang jalur Cikarang-Bekasi. Sungguh nggak ada alasan buat nggak senang. Saya pribadi sebetulnya menyayangkan. Kalau saja stasiun ini selesai setahun lebih cepat, saya nggak perlu menempuh perjalanan 5 jam dengan bis ke Arsip Nasional di Pasar Minggu yang capeknya luar biasa. Terlebih lagi, sejak proyek dimulai 2014 lalu, banyak desas-desus harapan palsu yang bilang kalau ia akan berfungsi awal tahun 2017. T

Research Diary #1: Skripsi itu apa?

Gambar
I coronate you as my MAGNUM OPUS! by tumblr.com Kata seorang dosen kami, “Skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai.” Entah ini merupakan kejujuran atau hanya sekedar pantikan bagi departemen kami yang terkenal dengan mahasiswa-mahasiswa masa studi lama agar lebih bersemangat buat lulus cepat. Apapun itu, mari kita letakkan ini di satu sisi. Sisi-sisi lain masih menyisakan banyak pendapat. Lain kata dosen, lain pula kata anak-anak awal 20-an yang belum begitu tahu apa-apa dan merasa bahwa hal terhebat yang pernah ia lakukan adalah lulus semua matkul wajib di Ilmu Sejarah UGM. Buat yang seperti itu (read: seperti saya) skripsi dirasa harus menjadi magnum opus . Skripsi seolah merupakan babak final, tonggak dari perjuangan malam-malam penuh paper dan hari-hari penuh kelas pagi. Skripsi boleh jadi hanya 6 sks, cuma selisih satu sks dari mata kuliah wajib lain seperti Pengantar Sejarah Indonesia dan Praktek Penelitian Sejarah I, tapi memutuskan mau menulis apa saja butuh waktu sep