Lebaran Makan Ayam
Tulisan ini berangkat dari salah satu lebaran terunik seumur hidup saya, lebaran tahun ini. Sebagai sebuah hari besar agama yang dianut oleh hampir seluruh penduduk negeri, lebaran adalah momen penting. Sejak kecil, saya memahami lebaran sebagai momen keluarga. Lebaran Idul Fitri, posisinya dalam konteks keluarga sangat berbeda dengan Idul Adha. Dalam Idul Adha, kita seolah hanya merayakan kemenangan sebagian orang Islam yang berangkat haji, sejak kita disibukkan dengan titip doa, mengantar ke bandara, atau antri jatah henna dan kacang arab sepulangnya mereka. Momen Idul Adha lebih personal ketimbang Idul Fitri yang memang dirasakan oleh tiap orang tak berkecuali. Dalam momen ini, semua orang menang, dan kelompok terdekat untuk berbagi perasaan itu adalah keluarga. Lebih jauh lagi, hari raya ini kemudian didefinisikan secara kultural oleh masyarakat yang terus berada dalam perubahan. Kaum urban yang muncul sejak pertumbuhan kota-kota pusat ekonomi membentuk gelombang raksasa ke wi