Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Arsip

Aku membuka-buka tulisanku ketika remaja lalu takjub. Dengan begitu sedikit yang aku punya, dengan kamar-kamar pengap tanpa jendela tempatku meninta, dengan begitu terbatasnya buku yang pernah aku baca, aku menulis lembar-lembar yang masih bisa kunikmati hingga kini. Beberapa alurnya sudah aku lupa, seperti aku sudah melupakan luka-luka yang menginspirasiku untuk menciptakannya dulu, lalu aku merasa begitu terhibur, menebak-nebak dan terkejut-kejut sendiri seolah itu kisah orang lain. Kata-kata asing yang sepintas kudengar atau kubaca di tulisan orang, kurangkai dengan kalimat-kalimat berani. Negeri remaja itu negeri tanpa hukum, tetapi setiap orang hanya punya satu keinginan, keinginan masa kecil yang belum kenal nafsu dunia. Aku jadi khawatir, karena justru dengan semua tempat indah yang kukunjungi dalam pengembaraan hari-hari dewasaku ini, tulisanku kian kering. Dari taman-taman cantik, pondok-pondok syahdu, gedung-gedung tinggi yang menyuguhkan langit, meja-meja di depan jendela be